Selasa, 23 November 2010

SIMLOG-PB , Sistem Informasi Manajemen Logistik Penanganan Bencana



Para relawan sudah mulai berguguran dan mulai digantikan dengan lapis kedua. Donasi sudah menutup sumbangan berupa barang dan mulai ke arah uang supaya distribusinya bisa sesuai kebutuhan pengungsi. Apakah makanan dan kebutuhan para pengungsi boleh berhenti sekarang? Tidak. Pengungsi masih membutuhkannya karena logistik bagi mereka adalah penyelamat, penyambung hidup mereka sampai nanti mereka bisa menghasilkan sumber pendapatan mereka lagi.

Sebenarnya masih banyak masalah yang ada di dalam sistem logistik. Banyak bantuan dari donatur yang tergeletak di pengungsian namun tidak bisa dinikmati oleh pengungsi. Entah apa lagi yang terjadi. Yang jelas, sistem tidak berjalan dengan baik di sini. Padahal negara kita sudah sering sekali mengalami bencana terutama bencana alam. Namun sampai sekarang belum ada sistem yang bisa digunakan untuk mengangani bencana khususnya di bidang logistik.

Secara umum, definisi logisitik adalah aktivitas yang berkaitan dengan pengadaan (procurement), penyimpanan (storage) dan penghantaran (delivery) barang sesuai dengan jenis, jumlah, waktu, dan tempat yang dikehendaki atau diperlukan konsumen dari titik asal (point of origin) ke titik tujuan (point of destination). Pemerintah sendiri sebenarnya sudah memiliki instansi yang mengurusi penanggulangan bencana yaitu Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi atau yang biasa disebut BAKORNAS PBP. Dimana BAKORNAS PBP juga dibantu oleh Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (Satkorlak PBP) untuk wilayah propinsi dan Satlak PBP untuk wilayah yang lebih kecil.

Alur pendistribusian logistik sendiri dimulai dari Donatur yang kemudian ke BAKORNAS PBP sebagai pengelola dan dilanjutkan ke Satkorlak PBP sebagai pusat dan diserahkan ke Satlak PBP sebagai pengecer untuk langsung diberikan kepada para pengungsi. Selain itu juga berjalan feedback dari pengungsi berupa informasi kebutuhan mereka yang berjalan terbalik, yaitu dari pengungsi disampaikan ke Satlak PBP, kemudian dilanjutkan ke Satkorlak PBP, dilanjutkan lagi ke BAKORNAS PBP dan diterima oleh para donatur sehingga donatur bisa menyusun logistik yang akan disumbangkan sesuai dengan kebutuhan pengungsi.

Kita perlu sistem yang rapi dalam penyampaian informasi ini karena memang terdapat kekurangan selama ini yaitu pengumpulan data saja sudah menghabiskan dana yang sangat besar, manajemen logistik dalam penanganan bencana menuntut terkumpulnya data secara cepet, akurat dan terintegrasi, dll. Dalam hal ini memang sedang dikembangkan sistem informasi menggunakan digital karena sistem digital memiliki keunggulan dibandingkan cara manual di setiap prosesnya. Dalam hal ini diperkenalkanlah SIMLOG-PBP.

Pengembangan SIMLOG-PBP yang berasal dari Geography Information System (GIS) memiliki beberapa tahap :
1. Konseptual. Pada tahap inni dititikberatkan pada pemetaan dan identifikasi organisasi serta sistem informasi yang sudah ada.
2. Perancangan. Pada tahap ini dipersiapkan rencana implementasi, rancangan sistem, dan rancangan basis data yang akan dibangun.
3. Pengembangan. pada tahap ini dilakukan sistem akuisisi sistem, akuisisi basis data, pengorganisasian sistem, persiapan prosedur operasi, dan persiapan lokasi.
4. Tahap Operasional, tahap operasional meliputi instalasi sistem dan pembuatan pilot project. Objek uji coba adalah BAKORNAS PBP, Satkorlak PBP dan Satlak PBP.
5. Tahap Audit, pada setiap periode tertentu, keberadaan sistem sebaiknya ditinjau kembali untuk memonitor relevansinya. Jika hasil review menunjukkan adanya pergeseran sistem dari tujuan semula, maka diperlukan perbaikan dan atau perluasan sistem (system expansion).

Pada saat ini SIMLOG-PBP sudah sampai pada tahap konseptual pada tahun 2009. Sampai sekarang masih terus berjalan. Mari kita lihat apakah rencana ini akan sampai pada tahap akhir dan bisa diaplikasikan pada kejadian yang sesungguhnya.

Sumber : http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1034/990

Tidak ada komentar:

Posting Komentar