Jumat, 26 November 2010

Jika setiap orang di Indonesia menguasai BLS..



BLS atau Basic Life Support adalah bantuan yang kita berikan dengan tujuan untuk meningkatkan kemungkinan hidup orang yang kita tolong. Ini adalah ilmu medis dasar yang boleh dipelajari oleh semua orang walaupun bukan berlatar belakang medis. Hal ini disebabkan karena ilmu BLS ini memang diperlukan buat setiap orang karena ancaman kematian bisa datang kapan saja. Dengan BLS, diharapkan resiko meninggal akan berkurang dengan adanya bantuan yang kita berikan dengan BLS. Di Amerika, BLS ini sudah diberikan sejak dini kepada seluruh masyarakat.

BLS mencakup 4 hal :
1. Airway
2. Breathing
3. Circulation
4. Defibrilation
Penanganannya juga berbeda untuk dewasa, anak balita dan bayi di bawah 1 tahun

-Dewasa-
1. Jika tersedak dan sadar, bisa kita tanya, " apakah kamu tersedak?", jika ia bisa berbicara biarkan ia dalam posisi berdiri dan batuk. Jika ia tidak bisa berbicara segera lakukan Abdominal Thrust


2. Jika ia tersedak tapi tidak sadarkan diri,hubungi 911 (118 kalau di jogja), buka jalan napas dan buang sumbatan mulut yang bisa kita lihat, lakukan 2 kali napas buatan dan mulai RJP (resusitasi jantung paru), setiap memberi napas lihat dada pasien, lakukan CPR 30x dan 2 kali napas buatan



3. Napas penyelamatan diberikan hanya jika pasien tidak bernapas dengan adekuat tapi ada nadi. Napas diberikan 1 kali setiap 5-6 detik atau 11-12 napas dalam 1 menit.

4. CPR penyelamatan dilakukan mulai dari
a. Korban ditemukan tidak sadar dan setelah kita respon dengan oanggilan dan sentuhan nyeri ia tidak sadar.
b. Minta bantuan ke 911 (Jogja 118)
c. Lakukan head tilt-chin lift-jaw thrust
d. Lihat pergerakan dada, dengarkan suara napas dan rasakan hembusan napasnya di pipi anda selama 5-10 detik.
e. jika tidak bernapas berikan napas buatan
f. cek arteri karotis tiap 5-10 detik

Jika korban muncul denyut nadi, Napas diberikan 1 kali setiap 5-6 detik atau 11-12 napas dalam 1 menit. Cek kembali setiap 2 menit.
Jika korban tidak muncul denyut nadi, mulai tekan dada di tengah dada di antara kedua puting susu. tekan dengan tangan kita bertumpuk pada satu tangan, lakuakn dengan rasio 30 kompresi : 2 napas buatan dengan kecepatan 100x per menit dan kedalaman tekanan 1,5-2 inchi. Cek ulang setiap 5 siklus (1 siklus = 30 kompresi dan 2 napas buatan).

Pada kasus Henti Jantung seperti yang terjadi pada artis sinetron kita baru-baru ini, semestinya peluang hidup bisa ditingkatkan jika segera dilakukan BLS. Namun kemampuan orang Indonesia yang belum terlatih menyebabkan kasus-kasus seperti ini hanya menjadi tontonan, tangisan, dan kepanikan saja.

Sumber : American Heart Association