Rabu, 27 Oktober 2010

Asuransi, hidup tenang atau susah?



Diabetes Melitus merupakan penyakit yang perawatannya lama dan memerlukan biaya yang mahal untuk setiap pembelian obat insulin. Penyakit jantung juga memerlukan biaya besar untuk pemasangan kateter hanya demi melihat ada tidaknya sumbatan di pembuluh darah jantung. AIDS sudah pasti akan membunuh Anda lebih kurang dalam sepuluh tahun jika terkena. Dan belum ada obatnya sampai sekarang.

Tidakkah Anda tahu? Sesungguhnya biaya yang dilakukan untuk mencegah Anda terkena penyakit-penyakit tersebut sangatlah murah. Anda hanya perlu mengeluarkan biaya untuk pengaturan pola makan, gaya hidup bebas rokok, maupun seks yang aman. Tidak perlu merasakan derita akibat penyakit tersebut dan tentu tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah banyak hanya untuk hidup sehat.

Kini Indonesia mulai menerapkan sistem asuransi kesehatan seperti yang dilakukan oleh negara-negara lain seperti Amerika Serikat. Sistem asuransi ingin mengubah pola pikir masyarakat yang selama ini mengeluarkan uang dalam jumlah banyak saat mereka sakit menjadi pengeluaran uang yang sangat kecil saat mereka sehat untuk mendapat jaminan kesehatan bebas biaya saat mereka sakit berapa pun biayanya. Sistem asuransi ini sebenarnya sangat luar biasa menguntungkan masyarakat. Namun masih terdapat kendala karena masih banyak masyarakat yang belum sadar fungsi yang sesungguhnya. Mereka masih saja berpikir, "Saya sehat. Buat apa saya harus keluar uang?"

Sistem asuransi juga membantu para dokter untuk mengubah pola pikir mereka bahwa dengan pola asuransi ini para dokter tidak akan berdoa lagi "semoga ada orang yang sakit datang berobat" tetapi menjadi "semoga masyarakat sehat selalu" dan mereka tidak akan bangkrut. Sistem asuransi ini menggunakan sistem kapitalisasi dimana setiap orang membayarkan premi sebesar yang telah ditentukan. Biasanya sekitar 5000-17.000 rupiah per kepala setiap bulannya tergantung kebijakan daerah. Sungguh jumlah yang sangat kecil untuk penanganan sampai sembuh saat mereka sakit nanti.

Kapitasi sendiri memiliki beberapa model. Masing-masing model memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Pertama adalah Kapitasi Parsial/Individual. Model ini memang berisiko besar. Apalagi saat jumlah anggota yang sedikit karena pada model ini biaya rujukan atau rumah sakit menjadi biaya Pembayar. Namun model ini memberikan keuntungan kepada pembayar untuk biasa mengawasi pelaksanaan lebih rinci.

Model kedua adalah Kapitasi Parsial/Kombinasi IPA (Provider/PT Jamsostek). Model ini membuat Pembayar bisa mengatasi masalah perekrutan anggota di tempat yang persebaran anggota sedikit karena mereka memiliki PPK (pusat pelayanan kesehatan) yang mereka gaji/bayar untuk membantu mereka. Ketiga adalah model Kapitasi Parsial/Grup. Model ini membagi kepengurusan rawat jalan dan rawat inap. Rawat jalan diserahkan pada PPK dan rawat inap dibebankan pada Rumah Sakit. Pembayar bisa fokus pada penambahan anggota dan PPK serta Rumah Sakit fokus pada tugasnya masing-masing.

Keempat adalah Kapitasi Penuh/Grup. Pada model ini Pembayar tidak perlu kuatir adanya rujukan yang berlebihan karena antara Rumah sakit dan PPK sama-sama dibayar dengan kapitasi. Dan Kelima adalah Model Kombinasi Lain. Pada model ini yang penting mereka memegang prinsip bahwa pembayaran kapitasi dilakukan antara Pembayar dengan PPK bukan antara sesama pembayar.

Tentu kapitasi juga memiliki efek. Efek positifnya adalah PPK akan memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi, akan muncul program promosi kesehatan dan pelayanan yang pas, tidak kurang dan tidak lebih agar uang yang digunakan tidak defisit. Selain itu ada juga efek negatifnya, yaitu terjadinya rujukan besar-besaran, pelayanan yang cepat dan tidak sesuai standar, dan tidak melakukan pelayanan yang baik agar keuntungan bertambah dan masyarakat tidak datang pada PPK lagi. Hal ini akan merugikan jika program dalam jangka panjang.

Jadi, kapan kita akan mulai sadar untuk membayar premi asuransi yang sangat murah itu untuk mendapat pelayanan Bebas Biaya?

Sumber : 1997. Source Book of Health Insurance Data, HIAA, Washington. DC.

1 komentar:

  1. Kapitasi juga mempererat hubungan antar sesama juga ya? bagus ini..

    BalasHapus